Sabtu, 05 Februari 2011

butiran embun yang terkumpul

kedekatan kita dengan seseorang memang membuat kita merasa senang, bahagia, hingga kecewa. apalagi jika kita sudah merasa nyaman dengan dia, merasa asyik ketika bersama, namun suatu saat dia berubah tanpa kita ketahui sebab perubahan itu. maka kita merasa ada sesuatu yang hilang dengan kebersamaan ini, dan kita pastiya akan mencari tahu tentang itu. lantunan lagu slalu kita dengarkan, syair lagu yag tepat untuk mencoretkan cerita ini adalah "dewa 19_pupus", pasti kita tersirat tentang syair dalam lagu itu. indah memang jika di lantunkan namun pahit jika dirasakan.
menatap indahya pagi dengan duduk melihat berita olahraga malalaikan sejukya embun yang menemani dinginnya pagi, sama saja melalaikan memori yang telah di lalui bersama, melalaikan semua hal yang telah kita lakukan untuk dia. hanya mukjizat yang kita impikan.

semua memang pahit, dan itulah hidup. Berkarya dari hal yang pahit, meniti kisah indah yang berakar dari kepahitan itu. kenapa jiwa selalu bimbang jika mengingat kisah ini? padahal sudah ingin kita lupakan, tp tidak bisa. Memang mungkin kebersamaan kita cukup tehenti di sini atau melangkah ke depan, jujur tersirat di otak kita kisah ini tak berguna bagimu, dan cinta ini bertepuk sebelah tangan, namun itu belum tentu benar karena hanya pikiran kita saja.

kunang-kunang kegelisahan membisikan pikiran-pikiran yang tak menentu. di sini kita hanya bisa terdiam, dan mencoba tegar. mencoba mengikhlaskan mimpi kita tak menjadi kenyataan, demi dia yang bahagia dengannya, tapi itu hanya sebuah kemunafikan jika kita bahagia melihat dia bahagia tidak dengan kita. hidup memang KERAS, kisah cinta memang PEDIH. dan KESETIAAN akan membuka kunang-kunang kebahagiaan dalam kisah hidup kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar